Minggu, 08 Januari 2012

Sistem Pemrosesan Transaksi Perbankan Part 2 (Bank Mandiri)

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintahan Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah — Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo–dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. Infrastruktur IT Bank Mandiri memberikan layanan straight-through processing dan interface tunggal pada seluruh nasabah.
Sejak berdirinya, Bank Mandiri telah bekerja keras untuk menciptakan tim manajemen yang kuat dan professional yang bekerja berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate governance yang telah diakui secara internasional.
Untuk meningkatkan pelayanan, maka Bank MANDIRI menimplementasikan program layanan transaksi perbankan yang lengkap dan terintegrasi serta dapat dilakukan melalui Electronic Banking Bank Mandiri (Mandiri ATM, Mandiri SMS, Mandiri Internet, Mandiri Call), 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dimanapun dan kapanpun.
• Mandiri ATM
• Mandiri SMS
• Mandiri Internet
• Mandiri Call
3.2 Implementasi SMS-Banking pada Bank Mandiri
Keberadaan sosok Bank Mandiri di jagad perbankan nasional tidak diragukan lagi reputasinya. Bank Mandiri saat ini mempekerjakan 21.631 karyawan dengan 956 kantor cabang dan 6 kantor cabang/ perwakilan/ anak perusahaan di luar negeri.
Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 2.802 ATM, disamping 6.500 ATM yang merupakan jaringan LINK dan 10.500 jaringan ATM Bersama serta electronic channels yang meliputi Internet Banking, SMS Banking dan Call Center 14000. Sebagai bank plat merah namun memiliki aset terbesar di Indonesia inipun juga tidak ingin ketinggalan untuk memberikan kemudahan kepada para nasabahnya melalui layanan SMS- Banking Mandiri.
Selain dilakukan dengan mengirim pesan seperti halnya berkirim SMS, sejak tahun 2003 SMS Banking mandiri telah memanfaat fitur yang dikembangkan dengan cara Pilih Menu, khususnya dengan menggunakan SIM card kartuHALO naviGator64 Telkomsel (Multi Mobile Banking System). Dengan layanan tersebut, pengguna SMS Banking Mandiri yang sekaligus sebagai pelanggan kartuHALO Telkomsel memiliki fleksibilitas/ kebebasan untuk melakukan transaksi SMS Banking Mandiri, yaitu dengan mengetik SMS (apapun SIM-card GSM nasabah) atau Pilih Menu untuk kartuHALO naviGator64 Telkomsel.
Ditinjau dari aspek keamanan bertransaksi, antara Ketik SMS dan Pilih Menu pada dasarnya memiliki tingkat keamanan yang hampir sama. Bedanya adalah pada cara pengamanan bertransaksi. Bila pada ketik SMS keamanan transaksi antara lain dilakukan dengan mendaftarkan nomor rekening dan mengetikkan kode transaksi tertentu pada ponsel (sehingga tidak ada pengetikan nomor rekening pada pesan SMS), namun pada layanan SMS-Banking Mandiri dengan mengunakan kartuHALO naviGator64 ini karena pesan SMS tersebut dienkripsi maka dapat dilakukannya pengetikan nomor rekening nasabah, sehingga transaksi pembayaran maupun transfer antar rekening Bank Mandiri dapat dilakukan secara bebas tanpa perlu mendaftarkan rekening tujuan terlebih dahulu.
Untuk menjaga keamanan transaksi, nasabah diberikan berbagai unsur proteksi yang berlapis-lapis menggunakan sistem keamanan standard international dengan enkripsi SSL 128 bit (Secure Socket layer 128 bit Encryption) yang akan mengacak data transaksi antara lain nomor SIM card sebagai ID nasabah, nomor rekening sendiri harus didaftarkan terlebih dahulu ke cabang ataupun ATM Bank Mandiri, transaksi hanya dapat dijalankan dari nomor SIM card yang terdaftar, ada limit transaksi per hari, serta transaksi diverifikasi dengan menggunakan PIN. Seluruh proses transaksi SMS Banking Mandiri dilakukan secara otomatis oleh sistem komputer tanpa intervensi manusia (straight through processing/real time online).
3.3 SMS Banking Mandiri sebagai suatu Sistem Informasi
Sejalan dengan perkembangan peranan teknologi informasi (TI) pada era ini, keberadaan SMS-Banking Mandiri di lingkungan Bank Mandiri semata-mata bukan lagi sekedar sebagai alat bantu dalam proses bisnis terutama berkaitan dengan memberikan pelayanan terbaik bagi para nasabah namun juga sebagai faktor pemampu bagi Bank
Mandiri dalam menjalankan proses bisnisnya. Keberadaan SMS-Banking Mandiri telah memampukan berbagai layanan Bank Mandiri dapat hadir dalam genggaman tangan berbagai kalangan nasabah, sehingga para nasabah tidak lagi hanya mengandalkan jaringan outlet fisik nasional berupa lebih dari 950 kantor maupun 19.000 ATM untuk mendapatkan berbagai layanan perbankan Bank Mandiri yang sebenarnya keberadaan rangkaian jaringan outlet fisik tersebut dibatasi oleh ruang/jarak dan bahkan waktu. Kehadiran SMS-Banking Mandiri juga telah semakin memampukan Bank Mandiri menghadirkan bisnis baru maupun layanan perbankan berupa e-commerce (misal: pembelian pulsa/tiket dan barang di toko, payment point) sehingga hal ini tentunya semakin memperkokoh kemampuan Bank Mandiri hadir memasuki era e-payment.
Ditinjau dari aspek karakter, secara umum terdapat dua kriteria karakter nasabah suatu bank yaitu nasabah high touch (dalam melakukan transaksi ingin dilayani secara langsung oleh petugas bank) serta nasabah high tech (ingin melakukan transaksi sendiri secara elektronik). Keberadaan SMS-Banking Mandiri apabila ditinjau dari karakter nasabah dengan demikian tentunya semakin memperkokoh pula kemampuan Bank Mandiri untuk menghadirkan layanan perbankan elektronik bagi nasabah berkarakter high tech.
Eksistensi SMS-Banking Mandiri sebagai suatu teknologi informasi yang dimanfaatkan sebagai solusi bisnis sebenarnya hanya merupakan salah satu komponen dari suatu sistim yang lebih kompleks dan sering disebut sebagai sistim informasi (IS). Sebagai suatu sistim informasi, sebenarnya masih terdapat dua komponen utama lainnya agar keberadaan SMS-Banking Mandiri sebagai solusi bisnis dapat berjalan sebagaimana mestinya dan dapat mewujudkan apa yang diharapkan yaitu bisnis proses serta people.
Dalam lingkup bisnis proses keberadaan SMS-Banking Mandiri telah mendorong jajaran manajemen Bank Mandiri melakukan berbagai penyesuaian dalam proses bisnisnya agar bisa sejalan dengan berbagai best practice yang telah dilalui oleh para penyelenggara layanan SMS content yang telah ada sebelumnya, sehingga layanan SMS-Banking Mandiri dapat digelar secara sempurna diatas platform yang digunakan oleh berbagai operator telepon selular. Bagaimanapun juga kehadiran SMS-Banking Mandiri tidak lepas dari campur tangan maupun sentuhan people, dalam konteks ini terdapat tiga pihak yang memiliki peranan kunci yakni system owner yang meliputi jajaran manajemen di berbagai tingkatan yang diperlukan keterlibatannya secara aktif dan pribadi sejak perancangan hingga implementasinya, IS specialist sebagai orang yang mengetahui bagaimanakah keberadaan bisnis proses layanan perbankan di Bank Mandiri dan dapat menterjemahkannya menjadi suatu sistim informasi, serta pihak yang terakhir adalah system user yakni memperhatikan kebutuhan para nasabah terutama adalah para nasabah Bank Mandiri berkarakter high tech.
3.4 Manfaat dan Risiko Sistem Pemrosesan Transaksi Online Banking
Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh para nasabah pengguna layanan SMS-Banking Mandiri, yaitu:
1. Transaksi dapat dilakukan setiap waktu di setiap tempat selama perangkat telepon seluler nasabah terkoneksi dengan jaringan operator telepon seluler bertalian.
2. Tidak perlu antri di kantor Bank ataupun di ATM untuk melakukan transaksi perbankan non-tunai, sehingga sangat menghemat waktu, biaya dan tenaga.
3. Praktis (tidak perlu membawa uang tunai) dan terhindari dari risiko kehilangan harta benda maupun nyawa karena membawa uang tunai untuk keperluan transaksi pembayaran dalam jumlah besar
4. Tarif yang relatif terjangkau dan relatif mudah penggunaannya.
5. Mendapatkan SMS konfirmasi apabila saldo transaksi lebih dari satu juta rupiah.
Apabila dilihat dari sisi yang lain, sebenarnya dibalik manfaat yang diterima pengguna layanan SMS-Banking Mandiri terdapat beberapa kelemahan yang dapat dialami oleh seorang nasabah, yaitu:
1. Kecepatan data saat melakukan transaksi yang terbilang cukup lambat terutama pada jam-jam sibuk maupun jam-jam dimana traffic-nya cukup tinggi, misalnya pada saat server bank sedang melakukan proses tutup buku.
2. Dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup suatu kegiatan usaha, misalnya usaha penjualan pulsa elektronik prabayar.
3. Bahaya keamanan yang bersumber dari aspek non teknis ketika ada pihak ketiga yang mengetahui nomor pin pengguna SMS-Banking. Pihak ketiga tersebut dapat muncul dari operator telepon seluler maupun orang terdekat nasabah sendiri.
4. Pemrosesan transaksi dijalankan dalam dua jenjang, yakni proses transaksi di server milik operator dan proses transaksi di server milik bank. Apabila salah satu server mengalami masalah/ down maka akan terjadi kesulitan dalam pembuktian mengenai adanya transaksi lewat telepon seluler.
5. Tidak menutup kemungkinan keberadaan SMS-Banking Mandiri is not user friendly bagi para nasabah berusia lanjut.
3.5 Upaya Mengurangi Risiko layanan SMS-Banking
Beberapa risiko layanan SMS-Banking tersebut dapat dieliminir, antara lain dengan jalan:
1. Menggunakan layanan SMS-Banking secara hati-hati, tidak disembarang tempat serta mengamankan dengan baik data-data pribadi yang penting sehingga tidak diketahui oleh orang yang tidak berhak. Pentingnya menjaga data-data pribadi dan bagaimana menjaganya.
2. Diupayakan tidak menggunakan layanan SMS-Banking di saat peak hours bank maupun pada waktu dimana traffic cukup tinggi, misal di saat-saat jam tutup kantor karena kemungkinan server bank sedang melakukan proses tutup buku harian, pada jam-jam menjelang pergantian bulan karena kemungkinan server bank sedang melakukan proses tutup buku bulanan maupun tahunan (Gunardi,2008).
3. Melakukan pengecekan saldo sebelum maupun setelah melakukan transaksi, selanjutnya bandingkan besar nilai transaksi dengan selisih saldo pada pengecekan awal dengan saldo pada pengecekan akhir (Gunardi,2008).
4. Menerapkan digital signature untuk SMS yang ditujukan ke nomor tertentu, yakni menggunakan kunci publik (dimiliki oleh bank) dan kunci privat (dimiliki oleh nasabah) yang digunakan oleh perbankan untuk melakukan verifikasi di awal transaksi (Budiono).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar